Berita Dunia Bahasa Inggris Bagi Pelajar

16-01-2023 09.00

A French company built a beer factory in Beni, Democratic Republic of Congo. Two Ebola outbreaks and rebel violence didn’t stop the beer, but the factory is facing many problems.

(Sebuah perusahaan Perancis membangun pabrik bir di Beni, Republik Demokratik Kongo. Dua wabah Ebola dan kekerasan pemberontak tidak menghentikan pembuatan bir, tetapi pabrik itu menghadapi banyak masalah.)

Congo is a poor country, and for many people, the factory is their only hope to earn some money. 73% of people live on less than 1.9 dollars a day.

(Kongo adalah sebuah negara miskin, dan bagi banyak orang, pabrik adalah satu-satunya harapan mereka untuk mendapatkan uang. 73% orang hidup dengan kurang dari 1,9 dolar sehari.)

Between 2013 and 2021, the factory’s output tripled, and last year, it made 600,000 hectoliters of beer.

(Antara 2013 dan 2021, jumlah produksi pabrik meningkat tiga kali lipat, dan tahun lalu, menghasilkan 600.000 hektoliter bir.)

The company built a second filling line, but workers struggle to deliver beer to some areas. Some roads are in a very bad state, and they are dangerous because of the rebel groups.

(Perusahaan membangun jalur pengisian kedua, tetapi para pekerja berjuang untuk mengantarkan bir ke beberapa daerah. Beberapa jalan sangat buruk, dan berbahaya karena adanya kelompok pemberontak.)

Kata-kata sulit: outbreak (wabah), output (jumlah produksi), filling line (jalur pengisian).

You can watch the original video in the Level 3 section.

(Anda dapat menyaksikan video aslinya di Level 3.)